Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Zikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru Hijriyah di Hadiri Bupati Wajo

WAJO, Suaratipikor.com  - Zikir dan doa bersama menyambut tahun baru Hijriya dan dilanjutkan dengan Tausiyah dimana Bupati Wajo menyampai...


WAJO, Suaratipikor.com - Zikir dan doa bersama menyambut tahun baru Hijriya dan dilanjutkan dengan Tausiyah dimana Bupati Wajo menyampaikan tausiyah dengan tema Semarak tahun baru Islam dalam mewujudkan masyarakat Wajo yang religius, di Masjid Agung Ummul Qura Kabupaten Wajo, Sabtu 31 Agustus 2019.
Di awal acara dimulai dengan acara zikir bersama dengan masyarakat Wajo dan anak-anak Santri di Masjid Agung Ummul Qura Kabupaten Wajo. Dilanjutkan dengan tausiyah panel lintas generasi pada akhir tahun 1440 Hijriyah, dimana juga dirangkaikan dengan Semarak tahun baru Islam 1441 Hijriyah mengangkat tema "Dengan Semarak tahun baru Islam 1441 Hijriyah kita wujudkan masyarakat yang religius maju dan sejahtera."

Sebagai pembawa tausiyah yang pertama oleh Dr. Syarifah Zuhrah, M.Pdi, yang merupakan Dosen IAIN Watampone dengan membawakan seputar pengertian Tahun baru Islam, seputar sejarah Hijrah Nabi dan latar belakang hijrah Nabi hingga hikmah dibalik hijrah.

Juga menyampaikan bahwa hijrah berarti berpindah dan memisahkan diri, di mana Nabi Hijrah ke Yatsrib yang sekarang berubah namanya menjadi Madinah atau kota bercahaya dan juga dijelaskan kalau Rasulullah SAW pernah hijrah beberapa kali yaitu 2 kali di habasyah dan 1 kali ke Taif dan akhirnya hijrah berikutnya ke Yatsrib.

Pembawa tausiah kedua H. Yunus Pasanreseng A. Padi yang merupakan Rektor IAI Asadiyah Sengkang yang membahas tentang Bulan Muharram dan kebiasaan orang Bugis yang dijadikan sebagai bulan keramat, tidak mau melakukan aktivitas ketika bulan itu dan tradisi ini berasal dari Iran ( Kuffa ) yang mengalir ke Indonesia dan ini merupakan kebiasaan buruk masyarakat Islam di Iran yang mengalir ke Indonesia.

Sebagai pembawa tausiyah yang ketiga yaitu Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si atau Bupati Wajo yang menjelaskan bagaimana hijrah itu adalah melakukan sebuah perubahan, bagaimana hijrah itu memperbaiki peradaban, semakin ada semakin baik kemudian dari baik menjadi lebih baik lagi.

"Wajo ini harus kita rubah mulai dari sisi ekonomi, segi kualitas akhlak karimah, juga dari segi intelektual, kita harus hasilkan ilmuwan-ilmuwan dari segi religi kita akan panen iman dan taqwa ini yang mau dirubah jadikan momentum hijrah ini sebagai momentum perubahan momentum semangat kita," harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

"Kalau bukan kita sendiri yang merubah nasib, maka akan mustahil akan berubah,  visi dari pemerintahan sekarang yaitu ingin mencapai hidup yang sejahtera salah satu indikatornya adalah perbaikan religi," Bupati Wajo menambahkan.

Juga dijelaskan 4 Sulapa misi yang ingin dicapai yang sudah dijanjikan rakyat Wajo untuk 5 tahun kedepan di mana isinya diantaranya masyarakat yang religius, masyarakat yang cerdas, ekonominya diperbaiki dan bagaimana akhlak dan ketakwaannya.

"Saya fokus membangun manusia manusia yang religi utamanya anak-anak generasi milenial yang menjadi harapan kita, generasi ini memasuki era 4.0 dimana era ini adalah era kemajuan, semua serba cepat melalui HP  bisa beli makanan, melalui HP kita sudah tidak kesasar kemana-mana," kata Dr. H. Amran Mahmud.

Dan dikatakan kalau pemerintah sekarang menciptakan program tahfidzul Qur'an di mana-mana, dan sekarang ini sudah tersebar di daerah-daerah di Kabupaten Wajo, juga menyampaikan kalau berkeinginan memenuhi tempat ini penuh dengan penghapal penghafal Alquran, sehingga dengan kesiapan anak anak  disini menjadi penghafal Alquran, maka penyakit sosial dapat diredam.

Lebih lanjut dikatakan kalau didalam rumah tahanan sekarang, ada di atas 50% kasus yang merupakan kasus narkoba, dan yang terdampak adalah anak-anak, ketika tidak di filter, dimana dia tidak bisa memproteksi dirinya sendiri, sehingga dengan Alquran menghadapi era 4,0 ini bisa menghindarkannya dari dampaknya, sehingga tercipta generasi generasi yang unggul generasi-generasi Quran.

"Hendaklah kita jangan meninggalkan generasi yang lemah, lemah dari ekonomi dan lemah pengetahuan, olehnya itu saya berharap mari dengan penuh semangat, kita harus dukung dengan kerja keras karna tidak bisa memperoleh sesuatu yang besar ketika kita tidak bekerja keras, semua stakeholder, ormas dan seluruh yang ada harus kerja ikhlas membangun Wajo agar bisa lebih maju dan sejahtera," harap Dr. H. Amran Mahmud diakhir  tausiyahnya. (*)

Sumber : Humas Pemkab Wajo,
Editor : M.Rusdi,DM.

Tidak ada komentar