Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Ayo Santun dan Produktif Bermedsos

MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com - - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah meminta agar perayaan natal dan tahun baru kiranya dapat berja...



MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com -- Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah meminta agar perayaan natal dan tahun baru kiranya dapat berjalan lancar, hikmat dan merefleksi diri untuk menatap kehidupan dan pembagunan daerah yang makin maju.

Nurdin Abdullah berharap Sulsel dijadikan sebagai barometer Indonesia khususnya kawasan timur. Ajakan mantan Bupati Bantaeng dua periode itu bertujuan memperkuat persatuan dan menjadikan Sulsel sebagai rumah kita sendiri.

"Bahu membahu menciptakan kondusifitas dan optimisme kebahagian dan kesejahtraan," ujar Nurdin Abdullah melalui Kepala Dinas Kominfo Sulsel Andi Hasdullah, Selasa 24 Desember.

Perayaan natal dan tahun baru 2020 adalah momen yang penting, baik perayaaan natal bagi yang merayakannya maupun momen melepas tahun 2019 dan menyonsong tahun baru 2020.

"Momentum itu diharapkan berjalan dengan lancar, aman dan penuh makna, optimis kedepan lebih baik lagi. Hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin, hari esok lebih baik lagi dari pada hari ini. Tahun depan 2020 lebih baik lagi dari tahun 2019," tambahnya.

Olehnya itu, Nurdin Abdullah berharap kepada masyarakat umum terutama netizen pengguna media sosial agar terus melakukan gerakan Sulsel ayo santun dan produktif di medsos. Tujuannya menghindari dan menangkal hoax, konten negatif yang provokasi biasanya sengaja di-share di medsos oleh orang- orang yang tak bertanggung jawab.

Gubernur bergelar Profesor itu pun meminta perayaan natal dan tahun baru 2020 ini berjalan lancar dan aman, menjadi momen untuk merefleksi dan menghadirkan optimisme kebahagian dan kesejahtraan yang makin baik di Sulawesi Selatan.

Kadis Kominfo Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Sulsel, Andi Hasdullah menyebutkan bahwa dalam berita bohong diciptakan provokasi dan itu diciptakan oleh orang-orang yang cerdas tapi jahat. 

"Lalu kemudian di-share atau dibagikan oleh orang baik, tapi tidak cermat. Sehingga perlu terus kita ingatkan, edukasi publik diperkuat karena hoax dan provokasi hanya bisa berefek kepada netizen yang tak cerdas. Jadi imun daya tahan kita diperkuat sehingga pengaruh hoax itu tak ngaruh. Berita yang masuk di medsos kita itu harus di saring dulu baru share," jelas Hasdullah.

"Medsos harus digunakan pada hal yang positif bertukar ilmu, mudahkan segala urusan, perkuat silaturahmi bahkan digunakan untuk bisnis. Meninggalkan medsos hal yang negatif karena jejak digital tak kan pernah bisa terhapus untuk selamanya, salamaki," pesan Hasdullah. (*)

Tidak ada komentar