Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Reorientasi Program Unggulan Pembangunan Infrastruktur SulSel 2020

MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com -- Reorientasi infrastruktur terkoneksi dan terintegrasi di Sulsel sangat strategis, terutama untuk ekonomi ...



MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com -- Reorientasi infrastruktur terkoneksi dan terintegrasi di Sulsel sangat strategis, terutama untuk ekonomi dan parawisata.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah komando Gubernur Nurdin Abdullah mengusung sejumlah program unggulan. Salah satunya pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, rumah sakit regional dan fasilitas umum lainnya.

Hal itu tergambar dalam APBD Pemprov Sulsel baik itu APBD 2019, maupun dalam APBD 2020.

Andi Hasdullah dalam kapasitas sebagai pemerhati pembangunan mengatakan, Sabtu (21/12/19). Kepada media Hasdullah menjelaskan bahwa kebijakan prioritas infrastruktur di Sulsel dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah adalah pilihan prioritas yang sangat strategis. Terutama untuk percepatan ekonomi rakyat dan juga mendorong pengembangan destinasi wisata.

Apa yang dilakukan Nurdin Abdullah kata Hasdullah merupakan reorientasi pembangunan infrastruktur jalan terkoneksi dan terintegrasi. Hal tersebut untuk merespon kondisi jalan yang penanganannya parsial, tak seimbang kondisi jalan nasional, provinsi dan kabupaten.

Secara umum, Hasdullah berpendapat bahwa jalan nasional dan jalan provinsi kondisinya relatif baik, tapi sebagian besar jalan kabupaten dan desa masih relatif kurang baik dan terbatas.

Sehingga diperlukan jalur distribusi produksi pertanian bernilai ekonomi tinggi sedangkan harga ditingkat petani rendah. Oleh karena itu kebijakan reorientasi terkoneksi itu menjadi pilihan yang sangat tepat.

Permasalahan yang terjadi saat ini, tidak adanya infrastruktur jalan jalur distribusi. Mulai dari pusat produksi pertanian hingga ke pelosok daerah. Hal itu dikarenakan keterbatasan dana kabupaten/kota untuk membangun jalan dan desanya.

Atas dasar itulah, Gubernur NA memilih solusi dengan menggelontorkan dana bantuan daerah bahawan kabupaten kota untuk mengatasi keterbatasan dana. Data yang ada itu dana bantuan Pemprov Sulsel ke kabupaten kota untuk tahun 2019 sebesar Rp300 miliar dan tahun 2020 naik menjadi sekitar Rp 500 miliar.

Tidak hanya sampai disitu, Pemprov Sulsel juga terus merancang dan membuka jalan baru seperti rancangan poros Bua ke Tator, Poros Pangkep ke Bone. Jalur jalan ini akan memperdek jarak tempuh dan kemacetan diruas jalan yang digunakan saat ini.

Disitu juga akan terjadi efisiensi dan berkorelasi langsung dengan daya saing produksi dan tentu juga penguatan ekonomi rakyat di Sulsel.

Lalu kemudian yang kedua adalah reorintasi pembangunan infrastruktur yang terintegrasi itu menekankan infrastruktur yang berdampak terhadap sektor lain. Misalnya membangun destinasi pawawisata, membangun jalan menuju lokasi wisata, membangun hotel dan home stay yang representatif, kios kuliner khas lokal. Sehingga ada daya tarik wisata yang tak ditemukan dilokasi lain.

Artinya, pendekatan terintegrasi dengan semua pihak menjadi satu jawaban dan OPD Pemprov itu tidak lagi bekerja sendiri, tapi bekerja sebagai tim, berkolaborasi dan bersinergi satu dengan lainnya.

Pada tahun 2020 Pemprov Sulsel dengan melihat postur APBD 2020 dan diretcing Gubernur NA akan fokus pada infrastruktur jalan,  rumah sakit regional, rast area, renovasi Stadion Mattoangin dan sejumlah infrastruktur lainnya.

Serta upaya penguatan hilirisasi pertanian dan tentu semua ini akan berdampak langsung terhadap ekonomi daerah dan parawisata.

Tentu semua stake holder dan pemanku kepentingan diharapkan akan melakukan penguatan kolaborasi dan sinergitas untuk membumikan program unggulan yang berujung pada kerja nyata dan dampaknya dirasakan seluruh rakyat Sulawesi Selatan.(*)

Oleh : Ir H A Hasdullah, M.Si

Tidak ada komentar