Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

IKAT JEPANG SULSEL Mempertemukan Alumni Seluruh Indonesia.

MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com -- Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, umat Islam kini tengah bersuka cita merayak...


MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com -- Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, umat Islam kini tengah bersuka cita merayakan Idul Fitri. Meski pandemi Covid-19 melanda Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan serta Makassar dan berdampak pada tradisi lebaran susahnya untuk ketemu langsung untuk Silaturahmi, tapi esensi dari Idul Fitri sebagai momen saling memaafkan tak pernah luntur. Minggu 7 Juni 2020.

Salah satu tradisi yang lekat dengan perayaan Idul Fitri adalah halal bihalal, yaitu momen untuk berkumpul bersama keluarga besar atau teman semasa sekolah, Pelatihan, teman kerja di Jepang,  oleh karena itu Ikat Jepang Sulsel bersama IJS PEDULI melaksanakan halal bi halal dengan menghadirkan Ustadz Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos S.Ag.PHd.

Ketua umum Ikat Jepang Sulsel Dr. H.A.Arifuddin Mane dalam sambutannya berterima kasih kepada alumni Ikat Jepang bersama IJS PEDULI yang mempasilitasi halal bi halal ini, dan dihadiri oleh alumni dari berbagai penjuru tanah air, halal bi halal ini  lewat Zoom Online dan tata Muka langsung, halal bi halal ini di hadiri oleh Ketua IJS Foundation Andi Bangsawan, Bendaha Umum Ikat Jepang Sulsel Supri Arigato, H. Amrullah AM Cell Group dan Alumni Ikat Jepang yang ada di Makassar dan Sekitarnya , di hadirin Mantan Ketua Ikat Bapak Januaris ST dari Palu,Alumni di Jakarta, Jawa Barat, Sulbar, dan ada juga Pak Baso dari Gowa selain silaturahmi lewat Zoom halal bi halal juga di laksanakan secara langsung yang bertempat di rumah ketua Ikat di Abdesir yang bersamaan dengan pembukaan Warung Makan Dillah pemilik Sadiq San.

Makna halal bi halal selanjutnya dapat menuntut halal yang baik dan menyenangkan.

Jadi seluruh umat muslim dituntut untuk melaksanakan aktivitas yang baik dan menyenangkan bagi semua orang yang terlibat.

Bahkan Al-Quran tidak hanya menuntut sesorang untuk memaafkan orang lain, namun juga berbuat baik terhadap orang yang melakukan kesalahan kepadanya.

Oleh karena itu, makna halal bi halal yang sebenarnya adalah menyambungkan hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah konflik, serta berbuat baik secara berkelanjutan.

Selalu berpikir positif terhadap seseorang apakah itu sesama alumni atasan ataupun bawahan bahkan sampai ke suami Istri dan kalau pernah jail waktu sama- sama di Jepang, pernah janji- janji cewe Jepang telpon dan minta maaf dan waktunya sekarang saling memaafkan tapi sampaikan kesalahannya secara langsung dan minta maaf dan ada peserta yang bertanya, perbuatan itu tergantung dari niat dan perbuatan amal baik dan buruk di pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Menurut Ustadz Das'at dalam ceramahnya.
Jadi halal bi halal tidak hanya sekedar saling memaafkan saja, namun juga menciptakan kondisi persatuan dan persahabatan di antara alumni lanjutnya Halal bi halal tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tapi juga merupakan tradisi yang harus di pelihara sehingga tercipta harmonisasi karena silaturahmi. (*)

Sumber: Sumber: Dr.H.A.Arifufdin Mane,
Editor: A2W.

Tidak ada komentar