Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Bendahara P2S SMP Negeri 1 Arungkeke Diduga Hanya Formalitas

JENEPONTO, SUARATIPIKOR.com - Pogram Bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus DAK Tahun 2020 untuk SMP, melalui Kemendikbud idealnya ...



JENEPONTO, SUARATIPIKOR.com - Pogram Bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus DAK Tahun 2020 untuk SMP, melalui Kemendikbud idealnya dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan melibatkan semua stakeholder. Tapi faktanya, tidak semua  panitia pembangunan sekolah (P2S) dilibatkan sebagai pelaksana kegiatan. 
Salah satunya di  SMP Negeri 1 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sekolah ini memperoleh bantuan senilai  Rp.444 juta yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang dibagi dalam tiga 3 kegiatan yakni,

(1) Rehabilitasi Ruang Kelas beserta Perabotnya 4 ruang sebanyak Rp. 228.000.000,-

(2) Rehabilitasi Ruang Laboratorium IPA beserta perabotnya 1 unit sebanyak Rp. 111.000.000,

(3) Rehabilitasi Ruang Guru beserta Persabotnya 1 unit sebanyak Rp. 105. 000.000.

Dalam pantauan Koalisi Penggiat Anti Korupsi/Wartawan pada Rabu, 23 Desember 2020, ditemukan konstruksi bangunan kayu yang tidak sesuai dengan spesifikasi utamanya rangka kuda-kuda yang sudah keropos namun masih terpasang direhabilitasi ruang Guru yang sudah hampir rampung pengerjaannya.

Kayu rangka Kuda-kuda yang sudah keropos ini seharusnya diganti namun Kepala SMP Negeri 1 Arungkeke Hairuddin, S.Pd yang akrab disapa Daeng Situru mengatakan kepada Tim Koalisi di Ruang Guru bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). kata Daeng Situru.                                                      

"Ini juga kaca yang ada di jendela ruang guru ini tadinya kaca nako tapi saya ganti dengan kaca paten tetap." kata Dg Situru.

Saat Tim Koalisi menanyakan gambar Rehab, Daeng Situru mengatakan ada di rumah, Lalu apakah dasar ataupun petunjuk dalam pengerjaan Rehab bilamana Gambarnya ada di Rumah ? Daeng Situru hanya ketawa saja.
 
Rehabilitasi 4 Ruang Kelas nampak pemasangan tegel asal jadi sehingga terkesan tidak layak sebagai tempat berlangsungnya prores belajar mengajar. Selain dari itu ditemukan pula penggunaan balok not Bubungan yang mengapit hanya ukuran 4 x 6 cm, yg di duga tidak sesuai dengan gambar.

Kepala SMP Negeri 1 Arungkeke juga mengatakan bahwa semua kayunya sudah diberi Anti Rayap seharga 20 Juta lebih karena itu ada di RAB.

Sementara di tempat yang sama di hadapan kepala sekolah dan tim Koalisi, Bendahara tim panitia pembangunan sekolah (P2S) sebagai pengelola keuangan mengaku bahwa dirinya tdk terlalu di libatkan dalam hal pembelanjaan material, "Saya hanya menerima dan mengumpulkan nota pembelanjaan dari kepala sekolah Hairuddin S.Pd." paparnya.
    
Anehnya lagi bendahara panitia pembangunan sekolah (P2S) tidak mengetahui berapa jumlah dana yang sudah di cairkan baik di pencairan tahap pertama maupun pada pencairan tahap kedua, maka dari itu tim koalisi DPD Lembaga Pemberantas Korupsi (LPK) Sulawesi Selatan, Ketua Hasan Anwar, DPC Serikat Pers Reformasi Nasional Kabupaten Jeneponto M. Arif K dan Wakil Ketua GERAK RI Sulawesi Selatan, Syamsuddin. menduga keras bahwa Tim P2S yang dibentuk dan di SK kan oleh kepala sekolah sebagai pelaksana kegiatan tidak di fungsikan secara maksimal namun  hanya sebagai syarat wajib dan formalitas Semata-mata.

Hal tersebut dapat dibuktikan sesuai dengan hasil pantauan koalisi menganggap bobroknya mutu dan kualitas pekerjaan tersebut. di duga karena lemahnya pengawasan baik dari fasilitator dan panitia pelaksana teknis kegiatan (PPTK). Sumber Tim." (Nurdin)

Editor: M.Rusdi, DM.SH.

Tidak ada komentar