Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Desember 2020 Kasus Covid 19 Mengalami Peningkatan; Begini Tanggapan Aktivis SulSel Asdar Akbar.

MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com - Hingga penghujung tahun 2020, kasus Covid-19 juga tidak kunjung surut, bahkan di sejumlah daerah kasus baru co...



MAKASSAR, SUARATIPIKOR.com - Hingga penghujung tahun 2020, kasus Covid-19 juga tidak kunjung surut, bahkan di sejumlah daerah kasus baru covid-19 mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, peran dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan, terutama dalam penerapan protokol kesehatan (Protkes).

Berdasarkan data yang diperoleh, salah satu daerah pada Desember 2020 ini mengalami peningkatan kasus baru Covid-19 yakni Kabupaten Bantaeng. Tercatat ada 133 kasus pada awal Desember ini. Per tanggal 11 Desember 2020 peningkatan kasus di Bantaeng mencapai  51 kasus.

Dinas Kesehatan Bantaeng melaporkan, jumlah ini meningkat tajam dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 58 kasus. Terdapat peningkatan 75 kasus dibanding bulan sebelumnya per 11 Desember 2020. Total kasus konfirmasi hingga pekan lalu adalah 416 kasus.

Salah satu aktivis Sulsel, Asdar Akbar Bintang Top mengatakan penyebaran covid-19 tidak akan pernah selesai jika tingkat kepedulian masyarakat sangat rendah.

"Kesadaran dan peran masyarakat menjadi penentu utama sukses atau gagalnya pencegahan dan pemutusan rantai penularan Covid-19 ini," tegasnya, Selasa (15/12/2020).

Dengan tegas, pria yang akrab disapa bintang top ini menjelaskan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat dapat dibuktikan dengan masih banyaknya yang tidak mematuhi protokol kesehatan. 

"Coba lihat di warkop tempat hiburan dan wisata masih sangat banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dan tidak memperhatikan jarak kontak satu dengan yang lainnya," tegasnya.

Selain itu, Asdar juga mempertanyakan kinerja Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan baik Provinsi Sulsel maupun kabupaten kota. Terlebih lagi kata dia, informasi update dan kampanye bahaya Covid-19 dinilai masih sangat minim, sehingga masyarakat seolah tidak tidak percaya lagi dengan bahaya dan keberadaan Covid-19.

"Melihat kondisi saat ini, masyarakat beraktivitas seperti biasa dengan mengabaikan protokol kesehatan. Informasi dan transparansi pihak terkait dalam hal ini Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan sangat dibutuhkan," katanya.

Menurutnya, edukasi dan kampanye bahaya Covid-19 sangat diperlukan, pihak terkait bisa memanfaatkan media dan ormas dalam mengkampanyekan bahaya Covid-19. Mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap bahaya dan cara mencegah penyebaran covid-19.

"Peran dan tanggung jawab media harus dioptimalkan dengan menyajikan pemberitaan yang sifatnya mengedukasi masyarakat untuk proaktif dalam pencegahan dan pemutusan rantai penularan covid-19. Media adalah corong yang efektif dalam menyampaikan hal-hal yang berkenaan dengan edukasi masyarakat," imbuhnya.

Dirinya juga menyangkan kurangnya dukungan dan komunikasi dari pihak OPD dan stakeholder lainnya dengan media sehingga minimnya pemberitaan terkait pencegahan dan pemutusan rantai penularan covid-19.

"Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang miskin akan informasi yang benar terkait covid-19 ini. Olehnya itu kami berharap seluruh pihak mampu bekerjasama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.

Selain itu, dengan anggaran Covid-19 yang besar, pihak terkait setidaknya mampu bekerjasama dengan berbagai pihak. Program pencegahan Covid-19 yang melibatkan langsung komponen masyarakat seperti ormas, LSM dan OKP sangat dibutuhkan. Dengan pelibatan langsung masyarakat diharapkan dapat memutuskan mata rantai," pungkasnya. (*)

Penulis: Asdar Bintang Top,
Editor: A2W.

Tidak ada komentar