Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Diduga Melanggar Kesepakatan, Saka NTB Ancam Akan Menutup Kantor MPM Finance Praya

                                                                             LOMBOK TENGAH NTB - Ketua Umum Sasaka Purwa Wisesa NTB atau Sa...

                                           
                                
LOMBOK TENGAH NTB - Ketua Umum Sasaka Purwa Wisesa NTB atau Saka NTB Lalu Ibnu Hajar Akbar mendukung penuh langkah Forum LSM dan NGO Lombok Tengah Untuk melaporkan tindakan pencabutan atau penarikan motor yang dilakukan oleh MPM Finance Praya. Hal itu dilakukan sudah tepat karena pihak atau oknum di MPM Finance Praya sudah melanggar kesepakatan, dimana pada waktu hearing Forum LSM Loteng dan Pimpinan MPM finance dan Amrin nasabah sudah menandatangani surat  perjanjian untuk motor di kembalikan sore itu juga, kalo tidak maka ada motor lain yang akan di kasih menjadi jaminan disaksikan pihak kepolisian dan media, Itu semua di langgar, Kamis, 26/8/2021.
"Jadi kami tekankan keadaan pihak APH untuk segera menindaklanjuti Laporan Forum LSM tersebut. Kami Forum akan kawal terus kasus ini sampai tuntas,"  tegas Lalu Ibnu Hajar Akbar.

Dikatakan, dalam KUHP jelas disebutkan yang berhak untuk mengekskusi adalah Pengadilan. Jadi apabila mau mengambil jaminan harus membawa Surat Penetapan Eksekusi dari Pengadilan Negeri.

Dasarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK/010/2012 tentang pendaftaran Fidusia yang mewajibkan leasing mendaftarkan jaminan fidusia paling lambat 30 hari sejak perjanjian kredit ditandatangani. Leasing atau finance yang tidak mendaftarkan jaminan tersebut terancam dibekukan usahanya.

"Dalam Waktu dekat kami Saka NTB akan Aksi Hearing bersama Rekan2 Forum LSM Lombok Tengah Mengklarifikasi Soal Perjanjian Fidusia nasabah An.Amrin Ini Kepada MPM Finance Praya dan memastikan bahwa Jaminan Fidusia nya Didaftarkan atau tidak di Notaris. Kalau tidak kami akan langsung tutup Kantor Operasional MPM Finance Praya karena sudah tidak sesuai dengan aturan," tambahx.

Sewenang-wenang terhadap konsumen atau nasabah. Di masa pandemi Covid 19 ini sejak 2020 s/d 2021 ini pemerintah pusat sudah menginstruksikan kepada Bank dan Perusahaan Leasing /Finace untuk melakukan relaksasi/Potongan bunga kredit serta penghapusan denada bagi nasabah atau konsimen yang melakukan Pelunasan Khusus.tutup Lalu Ibnu Hajar. ( H.Akhmad )

Tidak ada komentar