BONE, SULSEL - Penuhi permintaan masyarakat, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman resmikan Bendung Lalen...
BONE, SULSEL - Penuhi permintaan masyarakat, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman resmikan Bendung Lalengrie dan Embung Lalengrie yang terletak di Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sabtu, 4 Desember 2021.
“Hari ini kita datang untuk meresmikan bendung Lalengrie. Bendung ini dikerjakan sejak 2019 dan ini adalah hasil dari permintaan masyarakat sekitar dan kemudian kita buat,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Pembangunannya dibagi dalam dua tahapan pengerjaan. Di mana tahap pertama berupa pekerjaan bendung dan jaringannya senilai Rp21,5 miliar.
Tahap 2 pekerjaan reservoir dan jaringannya dengan anggaran Rp41,9 miliar. Bendung dan embung Lalengrie telah selesai. Untuk areal potensial bendung akan mengairi 1.100 hektar. Namun untuk pengerjaan tahap 1 dan tahap 2, baru bisa mengairi 700 hektar.
Hal itu dikarenakan masih ada pekerjaan lanjutan untuk menghubungkan daerah irigasi pada bagian bawah. Rencananya, dilanjutkan tahun 2022. Sedangkan embung Lalengrie akan mengaliri 300 haktere sawah.
Ini dibangun tujuannya untuk meningkatkan indeks produksi dari petani, baik dari petani baik perkebunan maupun padi. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Bendung Lalengrie 1 memiliki tinggi mercu 6,75 meter (m), lebar 18 m, 2 pintu penguras, 2 pintu intake, panjang kolam olak 13,5 m, volume tampung 3.523,73 m3. Sedangkan Lalengrie 2, untuk kolam reservoir atau embung dengan panjang 50 m, lebar 50 m, tinggi 2 m, volume tampung 400 m3.
Dikatakan Plt Gubernur Sulsel jika hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Termasuk dengan menghadirkan infrastuktur pendukung seperti bendung dan embung yang sangat dibutuhkan di bidang pertanian.
"Hari ini, kita akan menebar 15.000 bibit ikan Nila di embung Lalengrie," bebernya.
Terkait kegiatan ini, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Bosowasi, Abdul Azis Said mengatakan selain fungsi untuk pengairan sawah, embung juga dapat digunakan untuk pembenihan ikan dan tempat rekreasi.
“Kolam reservoirnya sudah ada, tentunya juga agar nanti bisa jadi tempat pariwisata untuk memancing ikan,” katanya.
Secara teknis, kolam reservoir (embung Lalengrie) dengan panjang 50 meter (m), lebar 50 meter, tinggi 2 meter dengan volume tampungan 400 m3. Dengan kapasitas pompa jenis pompa yang dipasang, tipe submersible pump dengan kapasitas 2 x 40 liter/detik (1.800 m3/hari).
Power solar cell (pembangkit listrik tenaga surya) yang disediakan untuk menjalankan pompa sebesar 105.600 watt peak (WP). Terdiri dari 320 buah solar cell. Setiap solar cell memiliki 330 WP. Embung ini potensil mengaliri sawah seluas 300 hektare.
Hadirnya solar cell di embung desa merupakan langkah baik yang dapat dilanjutkan.
“Bagus ini hadir di daerah lain. Ini bisa juga diperbanyak di sepanjang aliran Sungai Saddang, di sungai Walanae dan ini menjadi contoh. Karena ini pembangkit listrik tenaga surya yang baik,” sebut Andi Sudirman.
(OmbintangTop)
Editor: A2W
Tidak ada komentar