Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Sangat Butuhkan Terpal Plastik, Begini Kata Ketua IP3A Kampili

GOWA, Suaratipikor.com -- Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Daerah Kampili Kecamatan Pallangga sangat membutuhkan Terpal...


GOWA, Suaratipikor.com -- Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Daerah Kampili Kecamatan Pallangga sangat membutuhkan Terpal Plastik Untuk menutup tanggul sungai pada bendung 

Hal ini di benarkan ketua IP3A Kampili, Muh Jamil mengatakan saat ini para petani sudah memasuki masa tanam pertama hingga untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen maka para petani sangat berharap adanya terpal plastik untuk menutup air tanggul yang jebol 

" Kami mewakili petani berharap Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSJ) segera menyiapkan terpal plastik untuk menutup air yang jebol sebelum hujan melanda, karena para petani terancam gagal panen," Ujarnya 

Sambung Ia juga menuturkan kiranya pihak BBWSJ agar menyediakan terpal plastik sebanyak 16 bal untuk menutup sementara celah atau pori pori yang ada

Menurut laporan dari juru induk Limbung dari 6 M3 air yang ada di sungai jeneberang hanya 1 M3 yang bisa masuk ke intake bendung dan selebihnya terbuang kembali ke sungai lama

" Petani mengharapkan adanya bantuan tersebut agar segera turun tangan menghadapi masalah yang ada," Harapnya 

Ia juga membeberkan bahwa sudah membuat surat permohonan terpal plastik untuk menutup tanggul sungai lama pada bendung Kampili yang ditujukan ke kepala BBWSJ

" Berdasarkan hasil keputusan rapat komisi irigasi untuk musim tanam 1 pada hari jumat tanggal 27/11/2019 yang mengharapkan jadwal hambur dilaksanakan tanggal 15-20 November 2019, kami sudah membuat surat dan secara lisan yang disetujui kepala dinas PUPR Gowa agar secepatnya pihak BBWSJ segera bertindak," Jelasnya 

Diketahui bersama hingga saat ini hujan yang diharapkan turun pada pertengahan bulan November 2019 belum juga turun sehingga sangat diharapkan air yang masih tersedia dan tertampung di waduk bili-bili bisa dialirkan untuk menyelamatkan bibit padi petani akan tetapi karena perbaikan tanggul sungai lama yang sekarang akan diberikan lapisan geotekstil baru sebahagian kecil yang tertutupi sehingga pori-pori timbunan tanah dan bronjong sebagai perkuatan tanggul sementara belum mampu mengarahkan keseluruhan air sungai masuk ke saluran pengambilan (Intake).

Sumber : GoWa-MO,
Editor : Syafriadi Djaenaf.

Tidak ada komentar