Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

Breaking News

latest

Batalyon 120 Diharapkan Jadi Obat di Tengah Masyarakat

MAKASSAR, SUARATIPIKOR.COM - Isu yang berkembang bahwa Keberadaan markas atau sekretariat Batalyon 120 (B-120) Makassar di Jalan Korban 40.0...


MAKASSAR, SUARATIPIKOR.COM - Isu yang berkembang bahwa Keberadaan markas atau sekretariat Batalyon 120 (B-120) Makassar di Jalan Korban 40.000 Jiwa banyak dikeluhkan warga sekitar karena dinilai meresahkan adalah informasi yang simpang siur.

Faktanya dilapangan, memang terjadi pro kontra bagi warga sekitar. Ada yang berpendapat bahwa anak-anak muda yang biasa nongkrong di sekretariat B-120 kerap putar musik dengan volume besar hingga pukul 01.00 wita dini hari. Tapi banyak juga yang mengatakan bahwa keberadaan B-120 cukup membantu karena sejak kehadiran mereka, kendaraan yang parkir di jalan cukup aman.

Hal ini juga diakui oleh Ketua RW. 04 Kelurahan Rappojawa, Kecamatan Tallo, Rusdi. Menurutnya, sebagai ketua RW harus merespon setiap keluhan warganya. Tentu dengan melakukan komunikasi yang baik antara yang pro dan kontra. Sehingga semua pihak tidak ada yang merasa di rugikan.

"Kalau ada yang merasa resah, iya. Tapi tidak sedikit warga yang merasa aman dengan keberadaan B-120. Ada beberapa orang yang biasa begadang hingga subuh hari sehingga secara tidak langsung mereka melakukan ronda. Otomatis kalau ada yang punya niat  mencuri di sekitar sekretariat B-120 pasti pencurinya berpikir," ucap Rusdi saat ditemui dikediamannya, Senin (12/9).

Rusdi tidak menampik jika ada warga yang merasa terganggu dengan anggota B-120 karena sikap dan tingkahnya yang dianggap berlebihan.

"Memang sudah ada dua sampai tiga kali warga berniat untuk menegur karena biasanya mereka parkir kendaraan di bahu jalan semrawut. Belum lagi ada yang datang dengan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan suara yang bising. Tapi saya larang karena khawatir terjadi mis komunikasi sehingga kadang-kadang saya yang langsung mengingatkan melalui Dewan Komandonya," katanya

Rusdi juga menjelaskan bahwa di sekretariat B-120 itu tidak semuanya terdaftar atau berstatus sebagai anggota. Ada yang masih dalam tahap pembinaan. Nah, yang masih status pembinaan inilah kadang-kadang memperlihatkan tingkah yang mungkin di mata warga sekitar kurang etis sehingga menimbulkan rasa jengkel.

"Tapi kejengkelan warga itu tidak bisa ditafsirkan bahwa mereka menginginkan B-120 dibubarkan. Justru warga berharap agar anak-anak muda itu harus dibina dengan baik sehingga bisa melupakan kebiasaan-kebiasaan buruknya di jalanan," ujarnya.

Rusdi berharap, jika memang B-120 ingin membina anak-anak muda yang kerap terlibat tawuran kelompok atau anak-anak muda yang sering berbuat kriminal sebaiknya ada tenaga-tenaga profesional seperti psykolog untuk merubah pola pikirnya.

"Merubah perilaku dan pola pikir anak yang pemikirannya masih labil bukan hal gampang. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh pendekatan. Harus ada orang yang bisa menyelami karakter setiap anak. Karena tidak semua karakternya sama. Ini adalah tugas kita bersama untuk membantu B-120 mencari solusinya," tegas Rusdi.

Begitu pun respon warga terhadap keberadaan sekretariat Batalyon 120 tidak perlu disikapi secara berlebihan.

"Sebagai pelayan masyarakat di level bawah, saya tetap merespon keluhan warga. Tapi dalam konteks ini dibutuhkan pemikiran yang cerdas dan keputusan yang bijak sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Nah, sebagai bagian dari respon saya sebagai Ketua RW, saya mengajak semua pihak untuk menjadikan B-120 ini sebagai obat di tengah masyarakat. Bukan sebaliknya," pungkasnya. (Udin)

Tidak ada komentar