WAJO, SUARATIPIKOR.com -- Pengukuhan Pengurus Kerukunan Keluarga Wajo Pattirosompe Kabupaten Kutai Timur Masa Bakti tahun 2019-2024, ole...
WAJO, SUARATIPIKOR.com -- Pengukuhan Pengurus Kerukunan Keluarga Wajo Pattirosompe Kabupaten Kutai Timur Masa Bakti tahun 2019-2024, oleh Bupati Wajo Bapak H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Dalam Acara ini turut hadir Bupati Kutai Timur, Raja Kutai Kartanegara, Ketua DPRD Kutai Timur, Ketua DPRD Wajo dan Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Wajo serta seluruh masyarakat Wajo yang bermukim di Kutai Timur.
Kegiatan diawali dengan penampilan tarian selanjutnya dalam laporan panitia pelaksana mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Kutai Timur dan kepada Bupati Wajo atas waktunya berkenang hadir ditempat tersebut.
Dilanjutkan acara pengukuhan serta pembacaan silsilah hubungan Kutai Kartanegara dengan Wajo kemudian pembacaan pengurus KKW Patirosomoe.
Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKW harus berkontribusi dan dapat memberikan hal-hal yang positif khususnya kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Dan juga disampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Wajo yang terhimpun dalam Kerukunan Keluarga Wajo Pattirosompe yang betul-betul memiliki semangat Patriotisme apa yang dimiliki Arung Matoa Wajo ke 31 Lamadukelleng, dimana dia memiliki kemampuan diplomasi, keberanian, keuletan dan semangat juang dan ini masih terpatri Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Wajo termasuk yang ada di Kutai Timur".
"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi Kepada Bupati Kutai Timur ibu Ketua DPRD Kutai Timur dan seluruh forkopimda dan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang telah memberikan perhatian yang sangat besar yang penuh purna, sehingga semangat kebersamaan yang sesuai dengan persatuan dan kesatuan bersinergi untuk membangun Daerah kita khususnya di Kutai Timur," ucap Dr. H. Amran Mahmud, S. Sos., M.Si.
Juga disampaikan agar masyarakat Wajo ikut berpartisipasi dan berkontribusi dan dia yakin dan percaya bahwa orang Wajo dengan slogan Maradeka to Wajoe Ade'na Napopuang betul-betul menjunjung adat-istiadat memegang aturan yang menjadi pegangan yang dipertuan yang selalu berkontribusi dan mengabdikan dirinya di mana pun berada termasuk di Kutai Timur.
"Kami sangat berharap setelah pelantikan dan pengukuhan tadi, akan banyak program program yang dapat disinergikan antara pemerintah Kabupaten Wajo bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk menjalin berbagai kegiatan baik budaya nilai-nilai kearifan lokal yang masih sangat kental dari dua daerah ini," ucap Bupati Wajo.
Demikian juga dalam perekonomian yang memang Wajo dikenal sebagai orang Niaga, dikatakan kalau di mana-mana berkunjung begitu masuk daerah Pasar pasti akan menemukan orang Wajo sampai di Singapura, Malaysia , di Brunei Darussalam serta beberapa negara Asia bahkan di Eropa orang-orang Wajo memang punya kekuatan apa yang dimiliki oleh raja-raja sebelumnya itulah yang terpatri dengan semangat kejuangan nya yang telah dilakukan di manapun berada.
"Kami menitipkan kepada Bapak Bupati Kutai Timur bersama ibu Ketua DPRD Kutai Timur , Forkopimda Kutai Timur agar seluruh masyarakat kami yang ada di wilayah Kutai Timur untuk bisa dibina, untuk bisa dilibatkan berkontribusi dalam mengakselerasi berbagai program-program pemerintah daerah Kutai Timur," jelas Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
"Kami yakin masyarakat Wajo adalah masyarakat yang patuh, siap untuk melaksanakan apa yang menjadi harapan kita bersama untuk memajukan daerah ini," Bupati Wajo menambahkan.
Dan disampaikan kalau banyak hal-hal yang selalu menjadi titipan daripada pengurus KKW dia selalu dititipkan pengurus kiranya Bapak Bupati Kutai Timur berkenan untuk memfasilitasi sekretariat kepada KKW, agar ada tempat atau wadah yang bisa menjadi tempat untuk lebih berperan membantu Kutai Timur di dalam memajukan atau menjalankan program-program yang ada.
Juga disampaikan kepada yang Mulia Sultan Kutai Kartanegara, bahwa dia menitipkan masyarakat Wajo di wilayah kerajaan yang mulia Sultan Kutai Kartanegara, untuk mendapatkan bimbingan, mendapatkan pembinaan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Wajo yang bermukim dan mencari nafkah, bersosial masyarakat, berbangsa dan bernegara semoga kolaborasi yang dilakukan untuk membangun kebangsaan dan memajukan daerah ini, Insya Allah dapat terwujud.
Lebih lanjut dikatakakan kalau melalui wadah KKW Pattirosompe akan terbangun sebuah kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo dan Kutai Timur untuk mengembangkan berbagai program salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Wajo yang ada di Sulawesi Selatan adalah penghasil padi terbesar di Sulawesi Selatan.
"Saya dengar kalau Kalimantan Timur ini menjadi ibukota negara kita , Saya yakin pasti kalau kebutuhan logistik masyarakat di tempat ini dan pendatang serta perusahaan perusahaan yang datang pasti banyak membutuhkan logistik berupa beras," tutur Bupati Wajo.
Dan dikatakan kalau Wajo sangat surplus, dimana Wajo sudah produksi 800.000 ton beras setiap tahunnya, sehingga melalui KKW bisa kerjasama dan memotong dan memangkas biaya yang ada di dalam perekonomian sampai di tempat ini, sehingga bisa dinikmati semua jenis-jenis beras yang ada di Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Wajo, sehingga bisa tersalurkan dan bisa termanfaatkan.
Juga disampaikan kalau potensi besar Wajo lainnya adalah Sutera, dimana Sutra mulai hulu dan hilir tempat pusatnya di Kabupaten Wajo, dan seluruh kegiatan 24 kabupaten kota yang ada di Sulawesi Selatan dan setiap acara adat istiadat akan pasti menggunakan pakaian Sutra.
"Termasuk hari ini kami sangat bangga karena Bapak Bupati dan ibu Ketua DPRD berkenan menggunakan pakaian kebesaran kami, sehingga saya sepertinya tetap berada di wilayah Kabupaten Wajo dengan melihat kita kita semua yang ada disini berpakaian Sutra, dan ini adalah penghargaan yang sangat besar buat kami, sehingga tidak ada kata yang dapat kami ucapkan selain kata jazakumullah Khairan katsiran," tutup Bupati Wajo diakhir sambutannya.
Sumber : Humas Pemkab Wajo,
Editor : M.Rusdi,DM.
Tidak ada komentar